Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2012

Bunda ini cemas, nak

Ananda tercintaku, Lama sudah Bunda tak mendengar tawamu, pun melihat senyuman di bibir manismu Rasanya sudah lama sekali, tak ku kecup keningmu sebagai penyemangatmu dan doa restu Bunda, Nak, Bunda sering khawatir dengan pergaulanmu Akan kah disana kau menemukan teman-teman seiman? Teman-teman yang akhidah dan akhlaknya baik? Sungguh, dalam sujud malam yang panjang Bunda hanya berharap, kau kan  slalu dijaga olehNYA Apa yang Bunda lihat di TV, dan baca di media cetak Selalu membuat was-was Bunda, nak Bagaimana kabarmu disana? Setiap kali Bunda cemas, Bunda slalu merayuNya agar terus menjagamu, nak Tidak hanya itu, Bunda juga kadang menelpon mu untuk sekedar menanyakan kabar Bundamu ini cemas... Walau kau telah dididik agama yang baik semenjak mendiang Ayahmu masih hidup Namun, Bunda tetap khawatir, nak Tidak sedikit juga para gadis yang begitu taat saat dia berangkat menuntuti lmu Namun, dalam perjalanan mereka melepas, iya nak melepas...kan semuanya Begitu bebas, t

Karena cintaku padaNYa

“Okay, kita putus mulai sekarang!”, kata perempuan itu sambil beranjak dari kursinya. Sontak kaget sang lelaki mendengar ucapan perempuan yang tak lain dan bukan adalah pacarnya. Tak ada angin dan badai namun ombak pantai waktu itu sangat besar, tiba-tiba Oka, perempuan yang cantik paras dan anggun busananya membuat hati Randy berdetak sangat kencang. “Kenapa kamu tiba-tiba bilang seperti ini, Ka?”, desak Rendy dengan nada agak keras dan wajah bingung. Randy mencoba memegang tangan Oka, namun dengan reflek ia menjauh dari Randy. Perlahan Oka pun tak kuasa menahan air matanya dan akhirnya duduk kembali dengan membelakangi tubuh Randy. “Aku…aku…aku takut Ran…”, belum selesai berbicara air matanya menetes begitu deras. Sehari sebelum kejadian itu, Oka yang sesuai jadwalnya mengikuti liqo’ datang dengan semangat. Dengan sepeda motornya ia melaju dengan kecepatan rata-rata 40 km/jam. Detak jantungnya berdegup kencang bak putri yang akan bertemu dengan sang pangeran. Namun, bukan be

Bersyukur dengan Nikmat yang Ada

Bismillah, kegelisahan dan rasa iri kadang muncul ketika kita selalu melihat nikmat orang lain yang lebih dari apa yang kita punya. Namun, bukanlah hak kita untuk terus memaksakan kehendak kita, karena semua telah diatur dan ditentukan olehNya. Setiap orang sudah memiliki ukuran masing-masing. Berikut adalah tulisan karya Ustadz Salim A. Fillah yang begitu indah dan menggetarkan jiwa...^^ Karena Ukuran Kita Tak Sama Posted on 02/04/2012 seperti sepatu yang kita pakai, tiap kaki memiliki ukurannya memaksakan tapal kecil untuk telapak besar akan menyakiti memaksakan sepatu besar untuk tapal kecil merepotkan kaki-kaki yang nyaman dalam sepatunya akan berbaris rapi-rapi Seorang lelaki tinggi besar berlari-lari di tengah padang. Siang itu, mentari seakan didekatkan hingga sejengkal. Pasir membara, ranting-ranting menyala dalam tiupan angin yang keras dan panas. Dan lelaki itu masih berlari-lari. Lelaki itu menutupi wajah dari pasir yang beterbangan dengan surbannya, men

Ukhuwah

karena beda antara kau dan aku sering menjadi sengketa Karena kehormatan diri sering kita tinggikan di atas kebenaran Karena satu kesalahanmu padaku seolah menghapus Sejuta kebaikan yang lalu Waiat Sang Nabi itu rasanya berat sekali: “jadilah hamba-hamba Allah yang bersaudara” Mungkin lebih baik kita berpisah sementara, sejenak saja Menjadi kepompong dan menyendiri Berdiri malam-malam, bersujud dalam dalam Bertafakur bersama iman yang menerangi hati Hingga tiba waktunya menjadi kupu-kupu yang terbang menari Melantun kebaikan di antara bunga, menebar keindahan pada dunia Lalu dengan rindu kita kembali ke dalam dekapan ukhuwah Mengambil cinta dari langit dan menebarkannya di bumi Dengan persaudaraan suci, sebening prasangka, selembut nurani, Sehangat semangat, senikmat berbagi, dan sekokoh janji “Dalam Dekapan Ukhuwah” Salim A. Fillah

Cara Membuat Batik Traditional

1.        Lojor: kain mori yang telah dipotong sesuai ukuran dibersihkan kanjinya dengan dicelup ke dalam air panas yang dicampur merang 2.        Kemplong: kain dipadatkan seratnya dengan kemplong 3.        Mola: membuat pola motif batik memakai pensil 4.        Mbathik: menempelkan lilin batik (malam) datas kain, dengan alat bernama canting 5.        Nerusi: membatik lagi di sebalik kain ssuaii dengan motif yang dibatik klowong 6.        Nembok: menutup bidang kain yang dibiarkan berwarna putih dengan malam 7.        Medel: mencelup kain ke dalam celupan warna alam yang dikehendaki, untuk warna gelap biasanya memakai nila 8.        Ngerok:menghilangkan lilin yang akan diberi warna lain memakai alat kerok atau serut 9.        Mbironi: menutup bidang kain yang tetap berwarna putih 10.    Ndjogja: mencelup kain kedalam celupan pewarna coklat 11.    Nglorod: menghilangkan lilin yang menempel pada kain dengan cara mencelup ke dalam air yang mendidih Sumber:

Tak Ada Pendidikan Karakter Tanpa Budaya Karakter

Catatan dari FanPagenya==   Mohammad Fauzil Adhim  == Inilah Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu. Sahabat nabi shallaLlahu ‘alaihi wa sallam ini suatu ketika bertutur, “Tidak ada satu orang pun yang lebih para sahabat cintai daripada Rasulullah shallaLlahu ‘alaihi wa sallam. Namun jika mereka melihat beliau, mereka tidak berdiri untuk menyambutnya, karena mereka mengetahui ketidaksukaan beliau terhadap hal itu.” (HR. At-Tirmidzi dalam Kitab Al-Adab dan dia berkata, “Ini adalah hadits hasan shahih gharib dari jalur ini.”). Rasulullah shallaLlahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang menyukai manusia berdiri memberi penghormatan kepadanya, hendaknya mengambil tempat duduknya di neraka.” (HR. Ahmad, Abu Dawud & At-Tirmidzi). Di zaman kita sekarang, di negeri tempat kita berpijak ini, sulit membayangkan ada seorang pemimpin yang kuat pengaruhnya, besar wibawanya, ditaati perintahnya dengan ringan hati dan dinanti tutur katanya, sementara mereka tidak membangun budaya p

Sungguh Kematian itu Amat Dekat

Gambar
Innalillahi wainna ilaihi roji’un Setiap yang bernyawa pasti akan kembali padaNya. Tepat tanggal 8 April 2012, sahabat baikku telah mendahuluiku menghadapMu, ya Rabb. Seakan tak bisa dipercaya, semuanya begitu cepat. Hari jum’at sore hpku berdering tanda sms masuk dari temanku, Ulfa yang waktu itu berada di rumah. Isinya mengabarkan bahwa sahabatku yang baik itu telah berada di rumah sakit, dan mengalami koma. Pada saat berita itu aku terima, terhitung dia seminggu telah berada di rumah sakit karena penyakit hepatitis B yang dideritanya. Astaughfirulloh, aku benar-benar kaget dan tidak menyangka dia sakit tiba-tiba. Sepengetahuanku, dari smp-sma dia tidak pernah mengeluh sakit. Dia salah satu teman laki-laki yang begitu dekat dengan ku. Aku menganggapnya seperti adik karna aku kebetulan tidak punya adik. Kami sempat duduk di kelas 1 smp yang sama dan kemudian bersama di kursus bahasa Inggris. Dan ternyata kami pun ditempatkan dalam kelas yang sama di bangku kelas 1 SMA. Pada saa