Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2014

Ketika Akhwat Mengajukan Diri

dakwatuna.com - “Assalamu’alaikum…” sapaku dengan nafas setengah tersengal pada Ka Mia sambil cipika cipiki. “Wa’alaykumussalam warahmatullahi wabarakatuh… Sehat Dhir?” balasnya sambil tersenyum. “Alhamdulillah Ka… Kakak udah lama di sini?” sahutku sambil menyelonjorkan kaki. “Baru nyampe juga kok… Mbak Syifa telat katanya, kita diminta mulai dulu. Kita tunggu satu orang lagi aja ya baru kita mulai liqonya…” “Ok deh ka…” Kami sama-sama terdiam; aku melepas lelah sambil mengatur nafas yang sempat tersengal karena terburu-buru menuju masjid ini, sedangkan Ka Mia berkutat dengan BB di tangannya. Entahlah, aku melihat ada semburat yang berbeda dari wajah Ka Mia. Seperti tahu sedang diperhatikan olehku, Ka Mia langsung mengalihkan pandangannya dari BB di tangannya ke arahku. “Dhira, gimana kabar CV-mu? Udah ada CV ikhwan yang masuk belum dari Mbak Syifa?” sungging senyumnya dan pertanyaannya membuat hati ini dag dig dug. Waduuh, kenapa tiba-tiba sang kakak menanyakan hal ini? Aku seb

Mengapa Wanita Menangis?

Islampos.com WANITA. Makhluk ciptaan Allah yang satu ini memang tidak dapat ditolak lagi sangat mudah mengeluarkan air mata. Akan terlihat wajar ketika wanita menangis dengan alasan yang pasti dan jelas. Tapi mengapa terkadang wanita tiba-tiba menangis tanpa sebab dan alasan yang jelas? Ada beberapa hal yang menyebabkan wanita meneteskan mutiara bening nan hangat milik makhluk Allah yang paling lembut itu. • Faktor Hormon. Saat memasuki masa Pra Menstruasi (PMS), wanita akan bersikap yang cenderung menyebalkan. Misalnya akan sensitif, mudah marah-marah, dan seketika meluapkan emosi buruknya melalui tangisan. • Marah. Berbeda halnya dengan pria, saat meluapkan perasaan marah wanita jarang sekali mengungkapkan kemarahannya dengan hal-hal seperti yang dilakukan pria. Tapi, kemarahannya yang tinggi akan meleleh menjadi butiran bening yang keluar dari sudut kornea. • Perasaan emosi. Wanita adalah makhluk yang paling halus bathinnya. Untuk itu, ia akan mudah sakit hati, g

Aku bukanlah Fathimah, aku hanya salah satu perempuan akhir zaman!

“Laa fatan illa ‘Aliyyan! Tak ada pemuda kecuali Ali!” Keberaniannya dan tanggung jawabnya yang membawa kemenangan untuk dirinya. Inilah jalan cinta para pejuang. Jalan yang mempertemukan cinta dan semua perasaan dengan tanggung jawab. Dan di sini, cinta tak pernah meminta untuk menanti. Seperti ‘Ali. Ia mempersilakan. Atau mengambil kesempatan. Yang pertama adalah pengorbanan. Yang kedua adalah keberanian. Kisah Ali bin Abi Thalib dan Fathimah ini patut dijadikan teladan. Disaat situasi genting menimpa Ali, antara maju atau mundur. Antara tanggung jawab dan resiko-resiko yang harus diterima. Tak disangka bahwa Rasulullah Sallallahu'alihi Wassallam lebih memilih Ali dari pada Umar.   Dan dalam kehidupan yang lebih dekat dari kita, ada hal-hal yang tidak kita ketahui yang mungkin itu adalah jawaban-jawaban dari Allah. Jawaban dari doa-doa yang kita panjatkan untuk kebaikan kita, kebaikan agama kita dan hidup kita di dunia dan akhirat. Aku jadi teringat sal