Sepenggal perjalananku
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Tepat setahun yang lalu, masih
ingat di benakku. Menghabiskan hari sampai magrib di kawasan hotspot kampus.
Tidak banyak orang waktu itu karena, malamnya mungkin banyak dari mahasiswa
yang merayakan malam pergantian tahun. Namun, dengan menikmati hari-hari
terakhir di tahun 2012, jari-jemariku ini masih terus meloncat di tuts laptop.
Menuliskan sepenggal kisah dan masa lalu yang aku telah alami selama setahun
terakhir.
Dan aku pun masih ingat, waktu
itu aku masih berkejibung dengan bahan skripsiku. Ya…skripsi yang akhirnya bisa
aku selesaikan selama kurun waktu satu tahun 1 bulan. Lama memang, namun
mungkin inilah jalan yang Tuhan anugerahkan padaku. Dan sekarang sesekali teringat
bahwa dalam kurun waktu itu, ada banyak hal dan kejadian yang tak pernah aku
duga, semua adalah rencana Tuhan yang tak pernah ku bayangkan sobat. Apa itu? Mulai
dari kepindahan kos sehingga aku harus beradaptasi dengan lingkungan yang
benar-benar baru, tak ada satu orangpun di kos itu yang aku kenal. Dan banyak
yang dapat diambil, mengenal, menyelami karakter, bertoleransi dan mengurangi
ego diri. Selain itu, aku sempat ditinggal oleh pembimbing skripsiku sobat
untuk naik haji. Berat memang, disaat orang tua terus menanyakan kelanjutan
skripsiku, namun aku selalu berusaha optimis dan mengambil nilai plus dari
kejadian yang menimpaku supaya aku nersyukur. Dan hobi menulis di blog juga
adalah pengaruh besar di waktu-waktu senggangku untuk mengisi kekosongan selama
skripsi dan sekaligus hiburan. Banyak…dan masih banyak lagi
Alhamdulillah, Tuhan tidak pernah
memberikan cobaan diluar kemampuan hambaNya. Itulah janjinya. Dan keberhasilan
dalam menghadapi cobaan itu adalah dengan timbulnya rasa kebersyukuran yang
luar biasa, Allahu akbar!
Dan akhirnya setelah wisuda, aku
pun langsung tancap gas, untuk mencari rizqi lewat pekerjaan yang terbaik
untukku. Dan semuanya sungguh dengan ijin Alloh. Setelah dua kali mengikuti
tes, dan berkali-kali melayangkan surat lamaran lengkap, Alhamdulillah, tepat
di bulan ulang tahunku, dan itu adalah hadiah ulang tahun yang terindah yang
Alloh berikan, entah kenapa aku sudah merasa mantap ketika diwawancara di
tempat yang sekarang ini aku bekerja. Ada banyak kenangan, karena kebetulan aku
juga alumni disana. Aku langsung diminta untuk mengajar siswa kelas 1-2 smp dan
2 sma. Dan sampai sekarangpun aku masih banyak belajar dan beradaptasi. Doakan
ya sobat ^^
“Mbak kog sendirian?” , Tanya seorang
tukang parkir saat memarkir sepeda motorku. Entah orang asing memandangnya “impolite”
atau tidak, mungkin dalam budaya kita hal tersebut biasa yang kadang diartikan
sebagai kalimat basa-basi. Namun di dunia yang modern ini mungkin saja jika
kejadiannya di kota besar, aku kan menjawab dengan lugas, “I think, it’s not
your business”. Ya sekali lagi budaya, hal yang tidak selayaknya kadang bisa
dibenarkan karena telah mengakar dari budaya yang dianut. Dan begitupun
sebaliknya.
Ketika kesendirian itu dimaknai
sebagai usaha untuk menjaga diri, menghormati diri sendiri, dan menghindarkan
diri dari perbuatan yang dilarang, seharusnya patut menjadi point penting.
Sekali lagi konteks, tiap orang tidak seharusnya menduga-duga terhadap
kehidupan orang lain. Satu hal yang aku dapat dari kejadian ini adalah bahwa
sebagai manusia, kita selayaknya harus berbaik sangka.
Dan Alhamdulillah, di penghujung
tahun ini, aku mendapat satu pelajaran penting sobat, bahwa semua orang bisa
menulis, seperti halnya setiap manusia diperintahkan untuk membaca, Iqra!
Kemarin tepatnya, aku menghadiri bookfair di kota tempat lahirku. Selain ingin
mencari buku, dan Alhamdulillah ketemu, aku juga ingin mendengarkan talkshow.
Dan tak disangka ternyata aku bertemu dengan teman SMA ku dan juga orang-orang
baru yang concern dalam bidang kepenulisan. Sang pembicara tak lain dan tak
diduga adalah seorang pedagang mie ayam, subhanallah….tak dinyana ya sobat.
Adrenalin ku pun terpacu, aku merasa malu. Ternyata tingkat pendidikan
seseorang tidak selalu mewakili produktivitasnya, namun kesungguhan dan
konsistensi (istiqomah) yang utama dan juga keyakinan dan kepercayaan diri kita
akan kemampuan diri. Dan setelah aku telusuri ternyata penulis itu adalah
tetanggaku, satu desa. Namun karena aku tak terlalu mengenal, aku juga tak tau
pasti tempat tinggalnya. Kata beliau, beliau selalu mengambil hal-hal atau bagian-bagian
dari perbincangan dengan konsumennya. Dan ternyata dari sana, ia bisa
mengembangkan banyak ide. Beliau juga mmepunyai jadwal menulis, sehingga ada
waktu dalam periode tertentu yang memang beliau sempatkan untuk menulis.
Itulah tadi beberapa hal yang aku
alami dalam setahun terakhir ini, dan mulai sekarang aku harus bangkit.
Memfokuskan diri ini untuk mencapai tujuan dan meraih mimpi-mimpiku. Doakan ya
sobat ^^
Keep ukhuwah, terus berjuang dan
bersemangat. Ingat 3B, bersyukur, berbaik sangka, dan bermanfaat!!
Susi Nazahra, Pekalongan 31 bulan
12 tahun 2012
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Komentar
Posting Komentar