Rahasia Dua Lelaki


Dari balik tabir, kudengarkan wanita itu bicara
Mengisahkan pengalaman yang akan menjadi guru

Aku bertemu dua lelaki, dia memulai cerita
Dengan suara lembut, riang, sekaligus sendu
Aku menerka demikian pula wajahnya
Kurasa dua-duanya mampu membuatku tak bisa menolak
Jika mereka punya kehendak
Oh ya, kudengarkan sambil dalam hati mengucap Rabbi…

Lelaki pertama berparas titisan Yusuf
Hartanya warisan Sulaiman
Gagahnya serupa Musa
Wanita itu berhenti, sejenak menghela napasnya
Aku menggigit bibir dan mendalamkan tundukku

Dan tahukah aku, suaranya cekat kini
Setelah bicara padanya, aku pulang terpesona
Merasa telah berjumpa dengan lelaki paling rupawan
Bercakap dengan insan paling bijaksana

Aku tak ingin tahu lebih banyak
Jadi kutanyakan padanya tentang lelaki kedua
Dan sepertinya dia tersenyum
Seusai berbincang dengan lelaki kedua, katanya
Aku pulang dengan bahagia, merasa penuh pesona
Merasa menjadi wanita paling jelita
Merasa diriku perempuan paling cendekia

Jadi di antara mereka, tanyaku sambil mengepalkan jemari
Siapa yang lebih tampan, siapa yang lebih mengagumkan

Karena dia tersenyum lagi, menertawakanku barangkali
Laki-laki pertama lebih mencintai dirinya sendiri
Dia bersuka cita saat menebarkan pesona
Dia bahagia ketika banyak hati memujanya

Laki-laki kedua memesona, bukan karena dirinya
Daya pikatnya ada pada perhatiannya, yang membuatku
Merasa ada, bermakna, merasa berharga
Jadi, aku menyimpulkan perlahan
Kau memilih yang kedua….

Dia tersenyum lagi, aku telah mendapatkan yang ketiga
Laki-laki suci, yang memuliakanku dengan menikahiku
Dia menjaga kesuciannya dengan pernikahan
Dia menjaga pernikahannya dengan kesucian
Dia berupaya untuk mempunyai pesona lelaki pertama, tanpa mengumbarnya
Dia belajar memiliki pesona lelaki kedua untuk mengagungkan istrinya
Meski jauh dari sempurna, dia mengingatkanku pada sabda sang Nabi
Sebaik-baik lelaki adalah yang paling memuliakan perempuan

Aku tersenyum kini, tunggu, apakah engkau ini istriku….


Dalam buku Kicau Merajut Makna


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pernikahan dan Tradisinya di Pekalongan

Report Text

Mengajarkan Simple Past Tense Dengan Game