Bahagia itu Sederhana

Bismillah...

Malam ini begitu tenang, angin bahkan enggan meliukkan tubuhnya, dan hujan sedang tertahan di belahan dunia yang lain sepertinya.
Dan aku, masih dengan minichi ku, ku pencet tuts-tuts indahmu ini.
Aku hanya menyebut kali ini, aku futur!

Jadi aku ingin bangkit, aku ingin bahagia...
Setiap orang bebas menerjemahkan "bahagia"
Pun dalam kamus hidupku

Menurutku, bahagia itu sederhana dan sederhana = bahagia


Tak seorang pun ingin futur, pastinya ingin slalu semangat ful misi dan visi
Tapi ada cara-cara yang aku lakukan saat penyakit ini melanda

Aku ingat lagi, bahwa kunci bahagia ada dalam diri kita sendiri
Jadi, apapun yang membuat aku tak bahagia, aku harus cari penyebabnya
dan tentunya mencari formula yang tepat untuk diri sendiri

Yakini bahwa pemilik kebahagian diri ini hanya Sang Maha Penyayang
Dekatkan diri, minta padaNya sumber kebahagiaan itu lagi

Banyak yang bilang kalau ingin lepas dari galau kita mesti move on

Kanyaknya jawabannya emang bener sobat, move on>>hijrah

Biasanya aku usaha kan untuk pindah, atau tidak menetap dalam satu tempat
Ke masjid misalnya, penyakit ini tak bisa kita sembuhkan sendirian karna ada yang Maha Mengobati
Kenapa aku sarankan untuk ke masjid sobat?. Karna kita pasti akan mendapatkan ilmu hikmah disana
Sobat akan lebih peka baik lahir dan batin. Berdasarkan pengalaman, saat aku suntuk aku suka datang tuk sholat di masjid, apalagi kalau disana ada TPA atau panti asuhan. Sobat bisa melihat segala gaya anak-anak itu. Perhatikan, bayangkan itu masa kecil kita. Pasti sobat sedikit-demi sedikit kan tersenyum. Amati gerak-gerik mereka, cara mereka berkomunikasi dengan teman-teman mereka. Subhanallah...amazing sobat. Sungguh nikmat Tuhanmu yang manakah yang Engkau dustakan?? Dan kau kan temukan bahagia disana, sederhana bukan? Tak jarang pula kau bisa bertemu dengan teman baru, atau teman sekolah dulu tak tak sengaja disana....bahagia bukan?

Mungkin anak-anak TPA itu akan kita temui saat kita datang sore, namun bagaimana jika kita datang saat sholat magrib. Sobat pun bisa mendengarkan anak-anak yatim sedang melingkar, mengulangi hafalan bacaan mereka dengan suara yang penuh semangat. Dan kadang, di hari yang lain sobat juga bisa temukan seorang Ustadz yang dengan merdu melantunkan ayat suci untuk mengajarkan qiroatil Qur'an pada santri-santrinya. Tidak hanya itu, berdasarkan jadwal rutin, sobat juga bisa mengikuti kajian pada malam itu.  Tilawah pun boleh kita lantunkan disana.

Tidak hanya di Solo, kini di kota ku aku mulai mencari masjid-masjid yang dapat menjadi rumah kedua :)

Pernah suatu ketika aku janjian menemui teman ku yang bekerja di salah satu bank syariah. Kebetulan kantornya bersebelahan dengan masjid agung Pekalongan. Ku nikmati saja penantianku di sebuah kursi panjang sendiri. Dan tak lama alunan suara terdengar, dan subhanallah...surat yang dibaca adalah salah satu surat favoritku. Bahkan dalam keadaan bahagia pun,Allah SWT terus menambah kenikmatan itu, alhamdulillah. Bahagia itu sederhana, bukan?

Selain singgah ke masjid, cobalah untuk menambah silaturrahmi. Jangan biarkan diri yang sedang futur itu sendirian, meratapi kefuturannya, meskipun begitu muhasabah pun perlu dijalankan. Cara lain yang bisa membantu adalah dengan tidur, jangan lupa sebelum tidur usahakan untuk terus berdzikir dan doa, insyaAllah setelah bangun badan dan fikiran jadi lebih fresh :).

Biasanya aku coba menghubungi kerabat terdekat atau sahabat-sahabat terdekat, apakah aku berkesempatan untuk sekedar main kerumah mereka. Sekali lagi, teori dalam buku tidak lah cukup. Buku motivasi yang sangat tebal pun kadang tak mempan saat diri ini ingin terus menangis. Jadi lebih baik kita bertemu dengan seseorang. Dalam hal ini berdiskusi, tidak lah langsung kita mendiskusikan masalah yang kita punya. Bicaralah secara alami, mengalir, mungkin dari sana sobat dapat mengambil banyak ilmu hikmah tentang berbagai hal. Memperluas pemahaman diri sobat tentang makna hidup. Karna hidup ini adalah proses, jadi jangan takut untuk terus mencari formula dalam berproses.

Bertamu ke saudara yang telah berumah tangga, tidaklah sedikit memberi ilmu tentang berumah tangga. Namun amat lah banyak, kau pun akan tahu tentang kehidupan rumah tangga yang sebenarnya, selain dalam rumah kita sendiri. Ah...sungguh benar, Allah amatlah dekat dengan hambaNya, mengabulkan apa yang terbesit dan memudahkan dalam tiap urusan, insyaAllah..

Selain itu, hal yang aku suka saat kita tak hanya bicara atau berdiskusi dengan teman sebaya, namun dengan orang tua yang lebih dewasa dan lebih banyak ilmu tentang kehidupan ini. Pastinya beliau-beliau akan memberi masukan, nasihat dan doa untuk kita. Kuncinya adalah terus berbaik sangka :)

Pernah suatu ketika, saat aku main ke rumah salah satu sahabat, aku disambut oleh Ibunya. Entah pembicaraan kami bermula dari mana, kami pun merasa semua mengalir dan banyak hal yang sudah dibicarakan. Dan hal yang tak ku sangka adalah ketika beliau menceritakan kisah nyata yang terus mengagungkan asmaMu  Ya Rabb. Ah...kode-kode cinta ini terasa nyambung lagi. Bagaimana tidak, kami yang sesekali hanya bertemu tanpa banyak berkata, tiba-tiba bisa dengan lancar berbincang tentang makna hidup ini. Allah...terima kasih sudah menyapaku! :)

Hal-hal seperti ini yang sering aku rindukan dan ku kenang ketika dulu di Solo. Allah SWT selalu menyapaku lewat tangan-tangan yang tak pernah aku duga. Apalagi dulu ketika aku memberi les privat, banyak-banyak sekali yang aku dapat, alhamdulillah...Tidak hanya dekat dengan adik les, namun juga keinginanku tuk slalu menjaga hubungan dengan orang tua mereka yang aku anggap sebagai orang tua kedua, ketiga, dan seterusnya. Mereka pun menganggapku seperti anak mereka sendiri dan sebagai efek sampingnya, teman-teman kos dapat suplemen makanan tambahan,hehe...karena biasanya aku diberi buah tangan. Bahagia itu sederhana, bukan?

Buku-buku.....obat galau ya buku!
Selain tilawah, mendengar murotal, buku juga jadi senjata ampuh untuk menyembuhkan penyakit ini.
Baca buku yang bisa bikin kita ketawa. Atau...hal lain yang bisa bikin kita move on td yaitu sering main ke toko buku. Beruntung banget dulu waktu kuliah toko buku besar bisa dicambangi. Namun, alhamdulillah dikota ini pun bisa, namun kecil dan minimalis sobat,hihi...Meski hanya baca (baca kalau kangker) kita bisa cari-cari inspirasi tentang berbagai subjek, misal kesehatan, wanita, craft, tanaman, makanan, bahasa, agama, dan pastinya ngintip buku tentang pernikahan terbaru....idih....ketauan yak^^

Berhubung sekarang jarang touring, alhasil aku senang kalau muter-mutet kota sama si RedBe ku tersayang....tentukan saja tujuannya. Untuk jarak PP bisa kau gunakan untuk menghafal bacaan yang sedang kau hafal atau untuk bertadabur alam. Memandang langit yang begitu luas dari balik kaca helm, nikmati saja panas, bahkan hujan, semua itu berkah. Alhamdulillah bahagia...

Setelah batin mu kuat, pulanglah kerumah dengan berbagi hadiah jika bisa atau pun berbagi bahagia, senyum tulus untu bercengkrama lagi dengan keluarga. Mensyukuri kebersamaan yang ada, mengamati setiap anggota keluarga, menatap dengan penuh cinta, mencium mesra saudara, ponakan-ponakan yang lucu dan bikin kangen. Alhamdulillah....lengkap, bahagia....

Dan setelah itu, Allah memberikan nikmat lain lewat amanah-amanah baru yang tak kita sangka sebelumnya, menikmati, mencoba mencintai pekerjaan dan amanah yang ada, mensyukuri rezeki yang datang tiba-tiba, sungguh bahagia itu sederhana. Dan bahkan  menikmati setiap hela nafas kita, bercermin diri dalam kaca dan wacana!


Fabiayyi ala irobbikuma tukadziban

Sederhana itu bikin bahagia,
Karna dengan meminta secara sederhana, Allah terus menambahkan nikmatNya
Aku ingin terus sederhana, agar aku terus bersyukur bahwa Engkau lah yang Maha Sempurna :)




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pernikahan dan Tradisinya di Pekalongan

Mengajarkan Simple Past Tense Dengan Game

Report Text