FlashBack

Assalamu'alaikum...



Apa kabar sobat di tahun yang baru?
Pasti dengan semangat dan resolusi yang baru ya, eh...tidak harus tahun baru ya, tiap hari harusnya terus upgrade semangat, niat, doa dan usaha ^^. 

Tak disangka satu tahun berlalu dengan cepat, pekerjaan baru, ilmu dan bertemu dengan orang-orang yang baru atas ijin Alloh. Subhanallah...walhamdulillah walaillahaillallah...seperti biasa hanya bisa berbaik sangka akan proses hidup ini, bersyukur atas nikmat dan bersabar atas ujian yang datang silih berganti. Ah....selalu yang ada dan teringat adalah ayat-ayatNya di surat Ar-Rahman dan khususnya yang diulang-ulang beberapa kali. “Fabi ayyi ‘ala irobbikuma tukazziban.” Yang artinya “Nikmat Tuhan kamu manakah yang kamu dustakan?”

Sungguh manusia itu amat kecil dan hina ya. Dan betapa Agung dan Maha Pengasihnya Alloh atas kehidupan ini. Nikmat sekecil apapun Alloh kasih, tapi aku sendiri kadang lupa mensyukurinya :(. 

Rentetan kejadian yang terjadi setahun ini sudah skenario Alloh pastinya, hanya syukur yang terucap.
Apa sih??
Ya...aku masih ingat dulu setelah ujian pendadaran, aku dan beberapa teman kuliah akan membuka bimbel di daerah Sukoharjo. Namun, Alloh punya jalan lain, kami pun tidak jadi mewujudkan semua rencana kami itu karena berbagai  alasan. Padahal, hal itu membuatku agak sedikit senang karna punya harapan untuk tinggal di Solo lebih lama. Namun, setelah rencana itu gagal total, aku pun harus menghadapi kenyataan untuk kembali ke kota asalku, kembali ke pelukan keluarga. 

Awalnya idealisme masih hidup, meski sudah pulang, tetap saja aku cari jalan untuk bisa kembali ke Solo dengan mendaftar berbagai pekerjaan yang ada disana, entah itu guru atau editor lah. Tapi mungkin ini caraNya agar aku terus bersyukur, aku tidak mendapatkan panggilan sama sekali. Oh...poor me!

Segera setelah itu aku langsung menyebar surat lamaran ke beberapa sekolah atau lembaga pendidikan yang ada di kota ini. Dan satu persatu mereka memanggilku untuk wawancara, namun karna waktu itu aku harus mengurus wisuda dan keperluan lain di Solo maka otomatis aku tak terlalu fokus disana. Baru setelah mendapatkan ijazah dan legalisirnya aku mulai mengirim lagi. 

Setelah beberapa kali di PHP in oleh sekolah atau lembaga bimbingan, aku masih terus cari akal dan cari info. Tiap hari sabtu aku selalu beli koran sabtu, tau kan sobat banyak banget lowongan nya tapi lagi-lagi jauh dari kota ini. Paling-paling Semarang, dan itu juga tidak mungkin :(

Beberapa teman ada yang bilang, "Kamu kan enak, keluargamu guru jadi ada info". Ah...itu fakta dan aku tidak menjadikan fakta itu sebagai suatu fasilitas bagiku. Lebih baik aku mencari sendiri hal-hal yang membuatku senang. Sambil menunggu panggilan, aku sibukkan diri ke toko buku, yah sayang sekali toko buku minim dan kurang lengkap. Beda sekali saat kuliah, mau cari buku apa atau sekedar membaca di toko buku rasamya puassss banget :D

Aku lihat buku pelajaran, Inggris, atau buku kerajinan. Dan kemudian ting...ting...ting....kenapa pikiranku ke souvenir ya?? Mungkin karna kakak ku punya WO jadi, menurutku biar sekalian saja. Aku juga searching-searching info penjualan souvenir dari berbagai daerah. Dan akhirnya aku cari tutorial kerajinan yang bisa aku buat, dari hal yang kecil. Dari menempel, menjahit dan melipat. Yah...maklum...ga punya ketrampilan banyak :(

Tapi sebelum ini aku juga berpikir untuk membuka jasa katering. Hahaha....mengingat dulu waktu kuliah dan di organisasi sering banget ngurusin konsumsi. Tapi......kayaknya produsennya susah, kalau dulu di pasar traditional itu banyak banget pilihannya dan sering dipakai. Kalau disini....seringnya jajanan pasar itu tidak terlalu diminati, mungkin langsung pesan ke toko roti sendiri. Kalau pun mau produksi sendiri belum punya modal banyak dan pengalaman yang cukup tentang snack-snack itu. Namun dulu berpikir kalau budheku itu kan suka bikin sncak, kenapa aku ga join aja ya??? *ngarep yaa

Akhirnya setelah mikir-mikir ga jadi deh, jadinya aku buat kerajinan aja buat souvenir. Dari flanel, renda, kancing, dan pita. Pokonya rajin banget dan ngliker (orang jawa bilang). Sampai ibuk cerewet, aku disuruh belajar njahit juga, huaaaa......iya juga ya??

Uda bikin dan langsung di foto, edit dan upload sosmed or blog, pemasaran kesana sini....tapi mungkin belum jalannya ya, belum ada yang pesen sih :D

Ga sedih juga karena akhirnya aku dipanggil buat jadi tentor, ups. Ga punya banyak bekal kecuali bekal ngelesi privat waktu kuliah. Dan sangat-sangat sulit di awal untuk penyesuaian diri dan lingkiungan kerja. Budaya anak-anak di pantura sangat berbeda dengan anak-anak di daerah wetan (timur). Disini, siswa lebih berani bicara, semuanya langsung todong ga pake alih-alih. 

Sempat shock juga karna uda lama di Solo yang orang-orangnya kalem, cara bicaranya sopan dan berunggah-ungguh. Tapi inilah hidup, tempat mematangkan diri, ketika masalah satu persatu mampir, mental terasah, ilmu bertambah dan semangat harus terus dipompa!! 

Berusaha mencintai pekerjaan, ya mungkin itu ungkapan yang tepat. Kita tak kan pernah mundur kan? Maka ya jalan satu-satunya adalah menikmati yang sekarang terjadi, selagi masih bisa bermanfaat ya kenapa tidak, disyukuri saja^^

Tahun pertama bekerja dapat pengalaman dan ilmu yang banyak. Dan menginjak tahun kedua Alloh titipkan lagi amanah untuk masuk ke zona yang lain. Ke tempat yang baru sepaket dengan lingkungannya. 

Bekerja di lingkungan yang berbeda, formal dan informal pastilah beda juga rasanya. Kadang salah satu diantaranya saling mempengaruhi. Dari cara berpakaian, tutur kata dan cara penyampaian materi juga akan berbeda. Dan kadang ini yang secara tidak sengaja saling mempengaruhi satu sama lain.

Bertemu dengan objek yang berbeda, jadi terasa beda rasanya juga. Pastilah berbeda saat kita mengajar siswa dari kalangan yang berada dan kurang berada. Atau siswa yang mempunyai input bagus dan tidak?? Ya semua ini adalah pembelajaran, dimana aku harus banyak belajar tentang cara menempatkan diri, cara membawa sikap dan memberikan manfaat yang baik buat keduanya.

Selain mengaplikasikan ilmu yang aku tekuni, aku juga masih menyalurkan hobi yang aku sukai sejak di bangku kuliah, sebut saja "bakulan". Ya, itu orang jawa bilang, ga tau sejak kapan atau ini hanya efek samping dari posisi sebagai bendahara sejak di bangku SMA. Apa ya, ada kesenangan batin sendiri saat berjualan, mulai dari modal dengkul dan alhamdulillah sedikit demi sedikit bisa berjalan sampai sekarang. Namun banyak sekali yang aku dapat dari hobi ku ini, indahnya ukhuwah. Ya, tidak melulu soal keuntungan atau laba, yang terpenting adalah ukhuwah dan barokahnya. Semoga terus mengalir ya, amin...

Kalau dulu jualan hanya sekedar lewat mulut ke mulut dari kos-ke kos, sekarang alhamdulillah dengan canggihnya alat komunikasi, bisnis pun bisa dijalannya dengan mudah. Pembeli bisa dari mana saja, saling kenal, bahkan ada yang malah jadi akrab , subhanallah .....rencanaMu itu indah...

Karenanya aku selalu ingin terus berbaik sangka, karna skenarioMu selalu lebih indah dari bayanganku :)

Bisnisku kali ini adalah hal yang tak asing di Pekalongan, salah satu sumbangsih agar Pekalongan tambah terkenal karna batiknya. Ya, aku menjual aneka batik, mulai dari pakaian laki-laki,perempuan, anak-anak ataupun juga untuk keperluan kantor, silahkan bisa menghubungi aku ya di 08977554337 *promosiii niih ^^

Semua amanah ini semoga bisa terus aku jaga dan laksanakan dengan baik, hanya bisa berbaik sangka kalau besok akan ada hal yang lebih baik lagi #wish

Doakan selalu istiqomah, terus bermanfaat dan terus semangat ya sobat!!  :D

Salam ukhuwah!!


Wassalamu'alaikum........


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pernikahan dan Tradisinya di Pekalongan

Mengajarkan Simple Past Tense Dengan Game

Report Text