Tuhan Bersama untuk Memudahkan TA
Bukankah hidup itu proses pembelajaran, kesuksesan seseorang dapat dilihat dari sudut pandang yang berbeda. Dan dari sudut itu bisa ditarik kelemahan dan kelebihannya.
Kesuksesan itu tentang bagaimana seseorang mengelola masalah kemudian mencari purpose solution untuk masalah itu (kaya prinsip di CAR aje, hehe). Dan kemudian dalam proses menyelesaikan masalah tersebut, maka kita juga bisa menambah nilai yang terus memupuk dan menempa diri untuk langkah selanjutnya bukan?
Mungkin ada satu pertanyaan yang slalu membuat saya agak sungkan untuk mendengarnya untuk waktu ini, "Susi udah lulus belum si?". Entah itu dari seorang yang lebih muda, tua, dan bahkan seorang teman yang sudah lulus yang notabenne merasakan hal yang sama sebelum akhirnya dia dinyatakan lulus. Apakah tidak ada sapaan yang lebih halus?? Status belum lulus sepertinya mengalami penyempitan makna, menjadi orang yang tidak bermanfaat. Padahal pada prosesnya tidak semua mahasiswa tidak bermanfaat, ketika ia harus menunggu dan menjalani proses untuk bisa lulus, boleh jadi ia malah lebih bermanfaat di bidang diluar bidang akademi dan tentunya yang masih dalam syariat agama.Selain mengerjakan tugas akhir mungkin ia telah mempersiapkan masa depannya lebih dini sebagai bekal kelak setelah dia lulus. Jadi apa salahnya kalau mahasiswa yang sudah masa lulus ternyata belum juga lulus. Setiap manusia mempunyai pakaian masing-masing yang cocok untuk dirinya, nah lo terus kenapa banyak teman yang statusnya mahasiswa yang sudah lulus masih juga menganggap seorang mahasiswa yang masih memperjuangkan kelulusannya dengan pandangan sinis?? Bukankah apa yang baik menurut kita belum tentu baik dimata Alloh:)
Boleh jadi jika seseorang yang sinis itu belum lulus, ia juga belum tentu bisa bersabar menunggu ketetapan Alloh untuknya yang belum juga lulus. Jadi Alloh itu Maha Adil, Ia lah yang mengerti apa yang hambaNya butuhkan bukan yang diinginkan.SEMANGAT sahabat^^
Mungkin ada satu pertanyaan yang slalu membuat saya agak sungkan untuk mendengarnya untuk waktu ini, "Susi udah lulus belum si?". Entah itu dari seorang yang lebih muda, tua, dan bahkan seorang teman yang sudah lulus yang notabenne merasakan hal yang sama sebelum akhirnya dia dinyatakan lulus. Apakah tidak ada sapaan yang lebih halus?? Status belum lulus sepertinya mengalami penyempitan makna, menjadi orang yang tidak bermanfaat. Padahal pada prosesnya tidak semua mahasiswa tidak bermanfaat, ketika ia harus menunggu dan menjalani proses untuk bisa lulus, boleh jadi ia malah lebih bermanfaat di bidang diluar bidang akademi dan tentunya yang masih dalam syariat agama.Selain mengerjakan tugas akhir mungkin ia telah mempersiapkan masa depannya lebih dini sebagai bekal kelak setelah dia lulus. Jadi apa salahnya kalau mahasiswa yang sudah masa lulus ternyata belum juga lulus. Setiap manusia mempunyai pakaian masing-masing yang cocok untuk dirinya, nah lo terus kenapa banyak teman yang statusnya mahasiswa yang sudah lulus masih juga menganggap seorang mahasiswa yang masih memperjuangkan kelulusannya dengan pandangan sinis?? Bukankah apa yang baik menurut kita belum tentu baik dimata Alloh:)
Boleh jadi jika seseorang yang sinis itu belum lulus, ia juga belum tentu bisa bersabar menunggu ketetapan Alloh untuknya yang belum juga lulus. Jadi Alloh itu Maha Adil, Ia lah yang mengerti apa yang hambaNya butuhkan bukan yang diinginkan.SEMANGAT sahabat^^
Komentar
Posting Komentar