Ibu, maafkan aku

Bismillah..
Suatu malam, sebelum tidur ku sempatkan untuk membaca buku milik temanku. Saat ku baca cerita demi cerita tiba-tiba saja aku teringat Ibuku. Ibu dari dua saudaraku yang lain. Dua mas-masku dan aku anak perempuan bungsu yang slalu dikhawatirkan beliau. Ibuku sosok teladanku, walau ibu hanya ibu rumah tangga namun ibu tidak hanya tinggal dirumah. Ibu sekarang membuka toko sembako yang berada di depan rumah nenekku. Ya hanya kios kecil-kecilan. Ibu berdagang tiap hari, mengisi aktivitas untuk seorang ibu rumah tangga. Dulu sebelum Bapak pensiun, ibu sendiri yang berjualan. Saat pulang kampung, sesekali aku menemaninya di toko. Mungkin keuntungan yang diperoleh tidaklah besar, namun ibu tetap telaten menjadi pedagang, mulai dari sembako, perlangkapan rumah tangga, bahkan sekarang layangan yang digemari anak-anak di kampungku. Begitu sabarnya beliau membantu menambah nafkah untuk menambah uang jajanku selama kuliah. Namun, aku jarang sekali memenuhi keinginannya. Aku sibuk dengan urusanku, dengan amanahku diluar. Dan mungkin urusan pribadiku yang tak pernah berujung. Aku ingin membahagiakan ibu.
Maafkan aku yang jarang berterima kasih sama ibu,
Maafkan aku yang tak pernah menghiraukan kecemasan ibu yang berada jauh dirumah sana,
Maafkan aku tak tak bisa membagi ceritaku bersama ibu,
Maafkan aku yang sering lalai kala ibu minta aku antarkan,
Maafkan aku yang terus menunda jam untuk makan, padahal ibu sudah menyiapkan untukku,
Maafkan aku yang selalu ceroboh,
Maafkan aku yang kurang cekatan saat bekerja,
Maafkan aku yang terlalu manja dirumah sehingga membuat aku malas untuk membantu ibu,
Maafkan aku yang belum juga pintar memasak seperti ibu,
Maafkan aku yang selalu maen jika aku dirumah,
Maafkan aku yang sering menunda jika ibu menyuruh membantunya...
Maafkan aku atas semua salah yang aku lakukan sehingga membuatmu sedih dan terluka.
Kau lah sosok penyabar itu bu, kau lah istri sholihah untuk bapakku
Terimakasih ibu, kau yang selalu menyayangiku
Terimakasih ibu, kau yang tak pernah lupa berdoa untuk kami, anak-anakmu
Terimakasih ibu, kau selalu membuatkan aku makan
Terimakasih ibu, kau memberikan apa yang aku minta
Terimakasih ibu, kau yang slalu menyiapkan barang-barang bawaan saat aku pulang ke Solo,
Terimakasih ibu, kau yang tak lupa membawakan aku oleh-olah
Terimakasih ibu, yang terus menyayangiku 
Terimakasih ibu, yang terus menjagaku, menjaga titipanNya
Terimakasih ibu, Terimakasih ibuku.....tak dapat ku balas semua yang kau berikan walau dengan apapun
Namun, aku berharap dan berdoa agar ibu bisa tetap dicintaiNya, selalu dijaga amal dan perbuatannya.
Semoga ibu dan aku akan dipertemukan kembali di Syurga bersama keluarga kami
AMIN....

Ibuku

“Ya Tuhanku, ampunilah aku dan kedua orang tuaku, dan sayangilah kedua orang tuaku sebagaimana mereka telah memelihara / mendidikku sewaktu aku kecil.”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pernikahan dan Tradisinya di Pekalongan

Mengajarkan Simple Past Tense Dengan Game

Report Text