Saat menanti sambil membaca, mengkaji dan menulis^0^

" Barang siapa mencintai Alloh maka Alloh akan menganugerahkan kepada dirinya kecintaan kepada siapa saja yang dicintai Alloh. Kekuatan kita mencintai hamba-hamba Alloh itu berbanding lurus denga kekentalan cinta kita kepada Sang Maha Cinta. Bangun cinta kita dengan makin mendekat pada Sang Rabb Semesta, agar kita mampu Mencintai Sepanjang Masa Sepenuh Jiwa.."(dalam buku Cinta di Atas Mimbar Cahaya)


Ketika kita terus bertanya resah, "Siap gerangan jodohku?" Dan seseorangpun belum jua kunjung datang, maka alangkah baiknya untuk kita pribadi bersyukur. Karena Alloh masih memberi kita banyak waktu ,belajar untuk mencintaiNya. Mencintai karuniaNya dengan melakukan amalan-amalan sholih yang diridhoiNya. Saat menanti adalah waktu dimana kita tidak bolah terbuai dengan godaan-godaan yang hanya menjerumuskan kita, namun kita harusnya mampu membuat diri ini sebagai filter kokoh penangkal virus yang dapat mematikan hati kita, mematikan kreatifitas kita untuk selalu dekat denganNya. 
Melihat berbagai cerita dari berbagai teman, saya jadi berfikir untuk membaca, mengkaji, dan menulis sambil kita menanti. 
Membaca
Membaca dalam hal ini bisa bersifat lahir dan batin. Kita dapat membaca berbagai disiplin ilmu yang kita inginkan. Tak menutup kesempatan seseorang yang berkecimpung di bidang pendidikan seperti saya dapat mempelajari bidang kesehatan, misalkan kesehatan wanita dan keluarga. Ilmu yang telah ada harusnya dapat kita serap dengan sebaik-baiknya sebagai bekal kita di kehidupan mendatang. Jadi jangan malu untuk membaca selagi itu masih dalam kebaikan. Kemudian, membaca yang bersifat batin itu seperti membaca sebuah kejadian. Tiap kejadian yang menimpa kita baik senang maupun sedih adalah cobaan yang harus kita maknai dengan sebaik-baiknya. Bahwa Alloh sangat lah dekat dengan kita dan sayang dengan hambaNYa. Jadi ketika kita membaca secara batin, nantinya kita bisa menyikapi segala permasalahan dengan jalan yang baik dan jangan lupa tetap bersyukur^^.
Mengkaji
Apa yang dapat kita kaji adalah dari hasil yang kita baca. Ketika kita membaca kita dapat mengkaji atau membandingkan tentang hal yang baik dan buruk. Setelah mengetahui hal yang baik dan buruk maka kita dapat merumuskan sesuatu dalam setiap masalah. Apa yang kita baca kemudian kita kaitkan dengan pengetahuan kita, dalam hal ini merujuk kepada Al Qur'an dan Hadist. Saat kita mampu mengkaji dengan benar, maka hati dan pikiran kita akan mampu menerima semua ketentuanNya.
Menulis
Dalam kemampuan bahasa, yaitu mendengar, membaca, berbicara, dan menulis,aspek keempatlah yang sangat sulit untuk dilakukan. Karena menulis, berarti menggabungkan pengetahuan yang telah kita dengar dan baca, kemuadian kita sampaikan dalam bentuk lisan kepada orang lain yang kemudian dibubuhkan dalam suatu tulisan yang dapat dimengerti oleh semua orang. Ketika kita sudah mengkaji apa yang kita dapatkan. Kita hendaknya dapat menuliskannya sebagai nasihat, sebagai berita yang dapat bermanfaat kepada banyak orang. Tulisan yang inspiratif, yang dapat menambah dan merangsang sang pembaca untuk dapat melakukan apa yang  kita tulis, subhanallah^^. Karena melulis butuh banyak latihan, maka jangan malu-malu untuk menulis, jangan malas untuk menulis ide-ide yang kita miliki dalam hal kebaikan.
Semoga dengan membaca, mengkaji, dan menulis hidup kita akan tambah bermakna dalam masa menanti, dan bahkan setelah penantian itu berujung, tiga hal ini sebaiknya jangan kita tinggalkan. Dan juga dengan tiga hal itu kita dapat menambah kecintaan kita hanya pada Rabbul Izzati, Alloh SWT. amin..Seperti kata mbak Sasmini, dosen FH UNS bahwa "Ikatlah ilmu dengan menuliskannya".AMIN..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pernikahan dan Tradisinya di Pekalongan

Mengajarkan Simple Past Tense Dengan Game

Report Text