Sungguh Alloh itu dekat! -Part 2-

Tiba-tiba saja ingin berdiam di rumahNya, segala masalah menghimpit hingga yang terpikir hanya pertolonganNya saja. Kemudian kuputuskan tuk berdiam di masjid Fatimah, mengikuti sholat dhuhur dan ashar. 
Segala gundah dengan mudahnya ku unggah dan kupaparkan dihadapanNya. Tak tahan menahan tangis walau di area tersebut terdapat beberapa jamaah yang masih sholat. Kubuka dan kubaca mushafku. Tak terasa air mata jatuh bercucuran, dalam batin ku pun trus berdoa tuk diberikan jalan yang terbaik. Setelah menunaikan sholat ashar, aku pun masih berdiam diri disana sambil berdzikir. Ternyata, ruangan itu akan dipakai mengaji dan esoknya akan dipakai acara, nampaknya pernikahan. Sembari membalas sms yang masuk, aku pun masih binggung akan melanjutkan perjalanan kemana?
Tiba-tiba aku berpikir untuk pergi ke toko buku. Ya, akhirnya aku pergi ke togamas. Niat diri untuk melihat buku-buku yang barang kali cocok dan bisa menambah inspirasi hari itu. Saat aku menitipkan tas ku, salah satu karyawan menawariku untuk melihat bedah buku. Aku pun bertanya, "Dimana mas?" beliau menjawab,"disebelah sana mbak". Aku langsung menuju tempat bedah buku itu, sampai disana, mbak Hanum yang sebelumnya aku tak mengenalnya menyambutku dan berkata, "Terima kasih ya mbak sudah datang (sambil tersenyum bahagia)". Aku pun tersenyum walau wajahku tampak binggung ditempat itu. Kemudian, tiba seorang wanita yang ingin duduk disebelahku. Kami berkenalan, namanya Sulis. Aku pun bertanya kepadanya tentang buku yang akan dibedah karena kebetulan dia membawa buku milik temannya. Nampaknya Sulis ini seorang blogger juga. Kami bertukar informasi tentang kuliah dan berbagai hal. Tiba saatnya bedah buku dimulai, akupun dengan antusian mendengarakan bedah buku 99 Cahaya di langit Eropa yang ditulis oleh Hanum Salsabiela Rais. Setelah beliau memaparkan beberapa cerita dari buku itu, aku tersadar bahwa mbak Hanum putri dari Pak Amin Rais, yang sekaligus juga keponakan dari Dosen ku yang ahli dibidang writing yaitu Pak Dahlan Rais. Pantas saja mbak hanum bisa menulis sebagus itu, mungkin karena terdapat darah penulis dari pamannya. Subhanallah, aku kembali menemukan jalan, aku kembali sadar bahwa Sungguh, Alloh itu dekat! 
Kejadian yang ku alami hari itu tak pernah kusangka-sangka, dan banyak pelajaran dan hikmah yang aku dapat petik. Alhamdulillah ya Rabb...kau selalu tunjukkan jalan untukku^^.
Tak berhenti disana, karena aku tak berencana membeli buku beliau yang menurutku cukup mahal. Akhirnya aku mencari buku dan akhirnya membelinya, buku Bidadari Bumi. ALHAMDULILLAH:D

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pernikahan dan Tradisinya di Pekalongan

Mengajarkan Simple Past Tense Dengan Game

Report Text